Rabu, 15 Juni 2016

Penduduk dan Masalah Lingkungan

oleh ː Nadiya Fazillah
Artikel ini dibuat untuk mengikuti sayembara Blog Kependudukan 2016

Indonesia, negeri dengan gugusan pulau yang membentang indah sambung menyambung dari Sabang hingga Merauke, dengan lima pulau utamanya, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, ditambah dengan pulau-pulau kecil lainnya, Indonesia merupakan negara archipelago. Memiliki luas kurang lebih sekitar 1.919.000 km², semakin memperkuat keindahan negeri ini. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang dapat menjadi paru-paru dunia.

Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan luasnya yang amat cukup luas, dapat menampung sekian banyak manusia, hal ini pula yang menjadikan Indonesia berada di urutan ke empat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia.


Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2016, Indonesia dihuni oleh lebih dari 250 juta jiwa manusia. Bayangkan, 250 juta jiwa manusia mendiami suatu negeri. Kita masih beruntung, karena negeri ini memiliki luas yang amat cukup luas sehingga dapat menampung lebih dari 250 juta jiwa manusia tersebut. Namun, masalahnya adalah, sebaran penduduk tidak merata. Banyak masyarakat desa berbondong-bondong pergi ke kota, dengan alasan untuk memperbaiki hidup. Berharap di kota besar ada yang memberi mereka pekerjaan. yang hasilnya, menambah sesak ibu kota yang sudah amat sesak, menambah jumlah pengangguran di ibu kota, dan yang terpenting, membuat lingkungan di kota-kota besar semakin tidak terkendali.

Sumber gambar ː https://www.bps.go.id/

Pertumbuhan penduduk yang amat pesat dapat membawa segudang dampak negatif bagi negeri ini, salah satunya adalah dampak negatif bagi lingkungan. Bagaimana tidak, setiap manusia membutuhkan segala sumber daya yang ada di alam guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Bayangkan, lebih dari 250 juta jiwa manusia mengambil seluruh isi alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Bayangkan bila pertumbuhan penduduk ini tidak dibatasi, setiap manusia akan terus menambah keturunan, akan semakin banyak pula jumlah manusia yang ada di bumi Indonesia ini, manusia terus mengambil hasil alam untuk kebutuhan hidup mereka.

Tidak hanya itu, setiap manusia juga akan mengeluarkan limbah atau bahan sisa yang sudah tidak dapat diolah lagi. Semakin banyak jumlah manusia, maka akan semakin banyak pula jumlah limbah yang akan mencemari lingkungan. Belum lagi jika manusia melakukan kegiatan seperti menyuci pakaian, piring, mandi, dan sebagainya yang menggunakan sabun, pewangi, atau detergen. Hal ini dapat mencemari lingkungan, karena sabun, pewangi atau detergen mengandung zat kimia yang dapat mencemari resapan air. Sehingga air yang akan digunakan nantinya akan terkontaminasi dan tidak layak dikonsumsi lagi. Bayangkan lebih dari 250 juta jiwa manusia menyuci pakaiannya, mandi, dan melakukan kegiatan lainnya yang dapat mencemari lingkungan. Belum lagi setiap orang membutuhkan kendaraan untuk pergi bekerja, sekolah, membeli kebutuhan hidup, atau mungkin mengunjungi saudaranya, polusi akan semakin meningkat!

Jelas sudah bahwa pertumbuhan penduduk yang pesat sangat membawa segudang dampak negatif bagi lingkungan. Bayangkan bagaimana kondisi di kota-kota besar di Indonesia bila setiap orang berbondong-bondong pergi ke kota besar, ada yang mengadu nasib, ada juga yang memang ingin tinggal di kota karena segala sesuatu jauh lebih maju dan lebih mudah didapatkan.

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk dapat terus menjaga bumi Indonesia dari ancama pertumbuhan penduduk yang begitu pesat ini? Tentu, menghambat angka laju pertumbuhan penduduk adalah jawabannya, karena jumlah penduduk yang begitu besar inilah yang membuat lingkungan semakin tidak terkendali. Namun, setiap kita juga dapat ikut andil dalam menyelesaikan permasalahan ini. Mulai saat ini berhematlah dalam menggunakan segala hasil alam, terlebih bila itu jenis sumber daya yang tidak bisa diperbaharui. Pilihlah bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti mencuci pakaian, piring, atau mandi. Dan sering-seringlah menggunakan kendaraan umum dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi, selain dapat mengurangi polusi, hal ini juga dapat mengurangi kemacetan. Bila perlu, pemerintah di seluruh Indonesia harus membatasi penggunaan kendaraan pribadi, namun, tentu fasilitas kendaraan umumnya harus diperbaiki terlebih dahulu agar masyarakat nyaman dalam menggunakan kendaraan umum sehingga akan lebih sering menggunakannya.

Selain itu, hal lainnya yang dapat dilakukan adalah, berhenti berbondong-bondong meninggalkan desa untuk tinggal di kota besar. Terlebih bila belum mendapatkan pekerjaan yang jelas di kota nantinya. Hal ini akan membuat kondisi lingkungan di perkotaan semakin tidak terkendali, saat ini air bersih di perkotaan sangat sulit didapatkan. Banjir sering sekali terjadi, kemacetan, polusi, pengangguran dimana-mana, dan kesenjangan sosial lainnya yang sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Lapangan pekerjaan harus diciptakan di daerah pedesaan agar orang-orang tidak berbondong-bondong lagi ke kota. Sarana dan prasarana juga harus dibuat dengan lengkap agar orang-orang merasa nyaman tinggal di desa dan tidak merasa tertinggal.

Mulai saat ini, lebih pekalah terhadap lingkungan. Berhematlah dalam menggunakan hasil bumi. Bayangkan bila bumi Indonesia tidak mampu lagi menampung manusia yang berjumlah lebih dari 250 juta jiwa, dan tentunya, akan terus bertambah. Dan yang terpenting adalah, menghambat angka laju pertumbuhan penduduk, karena semakin banyak jumlah penduduk, akan semakin banyak manusia yang akan mengambil isi alam dan mengeluarkan limbah, dan tentunya mencemari lingkungan.

Daftar Pustaka ː  http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/
                            https://www.bps.go.id/
            


Sabtu, 02 April 2016

Pertumbuhan Penduduk dan Segudang Permasalahan Lingkungan

Oleh : Nadiya Fazillah
Motivator Muda Kependudukan 2016

Indonesia, negara yang secara geografis terletak di khatulistiwa dan memiliki iklim tropis dan berada di belahan timur bumi, negeri ini membentang luas dengan gugusan pulaunya yang tersusun indah sambung menyambung dari sabang hingga merauke. Dengan luas 1.919.000 km², Indonesia menjadi salah satu negara dengan luas wilayah terbesar di dunia. Memiliki hutan hujan tropis di Kalimantan, semakin memperkuat keindahan negeri ini, Indonesia juga termasuk ke dalam salah satu negara yang dapat menjadi paru-paru dunia. Menurut beberapa sumber tercatat Indonesia memiliki luas hutan sekitar 93,92 juta hektar pada tahun 2005 dan 94.432.000 hektar pada tahun 2010.


Sumber gambar : mongabay.co.id

Selasa, 29 Maret 2016

Rensensi Novel Malam-malam Terang


Identitas buku
Judul               : Malam-malam Terang
Penulis             : Tasniem Fauzia Rais dan Ridho Rahmadi
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Kota terbit       : Jakarta          
Cetakan           : ke-1
Halaman          : 245 halaman
ISBN               : 978-602-032-454-8

Knowledge Is Free at Our Library

OLEH : Nadiya Fazillah

Banyak membaca sama dengan banyak ilmu. Begitulah bunyi sebuah ungkapan sarat akan makna yang sering terdengar. Semua setuju bahwa buku adalah jendela dunia. Dengan membaca kita dapat berkeliling ke segala penjuru dunia, mengetahui segala seluk-beluk tempat yang ada di dunia ini, mempelajari berbagai budaya di setiap daerah di seluruh dunia, dapat membaca cara berpikir orang-orang di seluruh penjuru dunia dengan melihat dan membaca cara mereka menulis, mengetahui segala hal luar biasa yang terjadi di luar sana, dan sadar bahwa dunia bukan hanya kita saja, di luar sana terdapat sejuta perbedaan luar biasa ciptaan tuhan yang harus disyukuri. Sangat menyenangkan bisa mempelajari dan mengetahui itu semua. Dan hanya dengan membaca, kesemua itu dapat diraih.

Ilmu pengetahuan itu mahal. Ungkapan ini juga sering terdengar. Namun, tidak lagi untuk zaman yang serba canggih seperti saat ini, kita bisa berkeliling dunia kapan saja dan tentunya gratis. Bila buku adalah jendela dunia, tentu kita masih memerlukan uang untuk membelinya, di Indonesia, harga buku masih terbilang mahal bila dibandingkan dengan negara-negara lain, terutama Jepang, yang menjual buku dengan harga yang sagat murah. Maka dari itu, perpustakaan adalah jawabannya. Disanalah tempat dimana kita bisa melakukan hal-hal luar biasa yang begitu menyenangkan, melihat bagaimana karakter orang-orang di dunia, mengetahui berbagai kebudayaan di luar sana, mengetahui warna kulit oarang-orang, bagaimana cara mereka berjalan, cara mereka makan, cara mereka tidur, dan masih banyak hal luar biasa lainnya yang bisa kita dapatkan melalui buku yang kita baca. Tentunya, gratis.

Kamis, 03 Maret 2016

Yang Muda Yang Berencana

Oleh : Nadiya Fazillah
Motivator Muda Kependudukan 2016

“Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan aku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan aku guncangkan dunia.” Begitulah kutipan kata dari Soekarno yang sudah membakar semangat seluruh rakyat Indonesia. Selain menarik, kalimat tersebut juga penuh akan makna. Dimana hanya dengan 10 orang pemuda, Soekarno dapat mengguncangkan dunia. Sedangkan hanya untuk mencabut semeru dari akarnya, Soekarno butuh 1000 orang tua. Bila dipikir dengan nalar sungguh tidak masuk akal, untuk mengguncangkan dunia, Soekarno hanya butuh 10 orang pemuda, mengapa harus pemuda? Pemuda dianggap selalu melakukan kesalahan, pemuda dianggap tidak punya pengalaman. Tetapi siapa sangka nasib sebuah bangsa kedepan berada di tangan anak muda. “Anak muda memang cenderung minim pengalaman, karena itu pemuda tidak menawarkan masa lalu, melainkan anak muda menawarkan masa depan!”. Begitulah kata Anies Baswedan. (sumber : http://www.imadoes.com/2015/02/kata-motivasi-anies-baswedan.html)

Minggu, 28 Februari 2016

Kependudukan di Indonesia dan Segudang Permasalahannya

Oleh : Nadiya Fazillah
Motivator Muda Kependudukan 2016

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau.Terdapat 5 pulau besar di Indonesia, yaitu pulau Sumatera, pulau Jawa, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi, dan pulau Papua. Negeri ini memiliki gugusan pulau yang membentang dari sabang hingga marauke dengan jumlah penduduk kurang lebih mencapai 250 juta jiwa. Hal ini menjadikan Indonesia berada di urutan ke-4 sebagai penduduk terpadat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.