oleh ː Nadiya Fazillah
Artikel ini dibuat untuk mengikuti sayembara Blog Kependudukan 2016
Indonesia, negeri
dengan gugusan pulau yang membentang indah sambung menyambung dari Sabang
hingga Merauke, dengan lima pulau utamanya, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua, ditambah dengan pulau-pulau kecil lainnya, Indonesia
merupakan negara archipelago. Memiliki luas kurang lebih sekitar 1.919.000 km²,
semakin memperkuat keindahan negeri ini. Indonesia juga menjadi salah satu
negara yang dapat menjadi paru-paru dunia.
Negara kepulauan
terbesar di dunia, dengan luasnya yang amat cukup luas, dapat menampung sekian
banyak manusia, hal ini pula yang menjadikan Indonesia berada di urutan ke
empat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat sebagai negara dengan
jumlah penduduk terpadat di dunia.
Menurut Badan Pusat
Statistik (BPS), di tahun 2016, Indonesia dihuni oleh lebih dari 250 juta jiwa
manusia. Bayangkan, 250 juta jiwa manusia mendiami suatu negeri. Kita masih
beruntung, karena negeri ini memiliki luas yang amat cukup luas sehingga dapat
menampung lebih dari 250 juta jiwa manusia tersebut. Namun, masalahnya adalah,
sebaran penduduk tidak merata. Banyak masyarakat desa berbondong-bondong pergi
ke kota, dengan alasan untuk memperbaiki hidup. Berharap di kota besar ada yang
memberi mereka pekerjaan. yang hasilnya, menambah sesak ibu kota yang sudah
amat sesak, menambah jumlah pengangguran di ibu kota, dan yang terpenting,
membuat lingkungan di kota-kota besar semakin tidak terkendali.
Sumber gambar ː https://www.bps.go.id/
Pertumbuhan penduduk
yang amat pesat dapat membawa segudang dampak negatif bagi negeri ini, salah
satunya adalah dampak negatif bagi lingkungan. Bagaimana tidak, setiap manusia
membutuhkan segala sumber daya yang ada di alam guna memenuhi kebutuhan
hidupnya. Bayangkan, lebih dari 250 juta jiwa manusia mengambil seluruh isi
alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Bayangkan bila pertumbuhan penduduk
ini tidak dibatasi, setiap manusia akan terus menambah keturunan, akan semakin
banyak pula jumlah manusia yang ada di bumi Indonesia ini, manusia terus
mengambil hasil alam untuk kebutuhan hidup mereka.
Tidak hanya itu, setiap
manusia juga akan mengeluarkan limbah atau bahan sisa yang sudah tidak dapat
diolah lagi. Semakin banyak jumlah manusia, maka akan semakin banyak pula
jumlah limbah yang akan mencemari lingkungan. Belum lagi jika manusia melakukan
kegiatan seperti menyuci pakaian, piring, mandi, dan sebagainya
yang menggunakan sabun, pewangi, atau detergen. Hal ini dapat mencemari
lingkungan, karena sabun, pewangi atau detergen mengandung zat kimia yang dapat
mencemari resapan air. Sehingga air yang akan digunakan nantinya akan
terkontaminasi dan tidak layak dikonsumsi lagi. Bayangkan lebih dari 250 juta
jiwa manusia menyuci pakaiannya, mandi, dan melakukan kegiatan lainnya yang
dapat mencemari lingkungan. Belum lagi setiap orang membutuhkan kendaraan untuk
pergi bekerja, sekolah, membeli kebutuhan hidup, atau mungkin mengunjungi
saudaranya, polusi akan semakin meningkat!
Jelas sudah bahwa
pertumbuhan penduduk yang pesat sangat membawa segudang dampak negatif bagi
lingkungan. Bayangkan bagaimana kondisi di kota-kota besar di Indonesia bila
setiap orang berbondong-bondong pergi ke kota besar, ada yang mengadu nasib,
ada juga yang memang ingin tinggal di kota karena segala sesuatu jauh lebih
maju dan lebih mudah didapatkan.
Lantas, apa yang harus
dilakukan untuk dapat terus menjaga bumi Indonesia dari ancama pertumbuhan
penduduk yang begitu pesat ini? Tentu, menghambat angka laju pertumbuhan
penduduk adalah jawabannya, karena jumlah penduduk yang begitu besar inilah
yang membuat lingkungan semakin tidak terkendali. Namun, setiap kita juga dapat
ikut andil dalam menyelesaikan permasalahan ini. Mulai saat ini berhematlah
dalam menggunakan segala hasil alam, terlebih bila itu jenis sumber daya yang
tidak bisa diperbaharui. Pilihlah bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan dalam
melakukan kegiatan sehari-hari seperti mencuci pakaian, piring, atau mandi. Dan
sering-seringlah menggunakan kendaraan umum dibandingkan menggunakan kendaraan
pribadi, selain dapat mengurangi polusi, hal ini juga dapat mengurangi
kemacetan. Bila perlu, pemerintah di seluruh Indonesia harus membatasi
penggunaan kendaraan pribadi, namun, tentu fasilitas kendaraan umumnya harus
diperbaiki terlebih dahulu agar masyarakat nyaman dalam menggunakan kendaraan
umum sehingga akan lebih sering menggunakannya.
Selain itu, hal lainnya
yang dapat dilakukan adalah, berhenti berbondong-bondong meninggalkan desa
untuk tinggal di kota besar. Terlebih bila belum mendapatkan pekerjaan yang
jelas di kota nantinya. Hal ini akan membuat kondisi lingkungan di perkotaan
semakin tidak terkendali, saat ini air bersih di perkotaan sangat sulit
didapatkan. Banjir sering sekali terjadi, kemacetan, polusi, pengangguran
dimana-mana, dan kesenjangan sosial lainnya yang sudah menjadi pemandangan
sehari-hari. Lapangan pekerjaan harus diciptakan di daerah pedesaan agar
orang-orang tidak berbondong-bondong lagi ke kota. Sarana dan prasarana juga
harus dibuat dengan lengkap agar orang-orang merasa nyaman tinggal di desa dan
tidak merasa tertinggal.
Mulai saat ini, lebih
pekalah terhadap lingkungan. Berhematlah dalam menggunakan hasil bumi. Bayangkan
bila bumi Indonesia tidak mampu lagi menampung manusia yang berjumlah lebih
dari 250 juta jiwa, dan tentunya, akan terus bertambah. Dan yang terpenting
adalah, menghambat angka laju pertumbuhan penduduk, karena semakin banyak
jumlah penduduk, akan semakin banyak manusia yang akan mengambil isi alam dan
mengeluarkan limbah, dan tentunya mencemari lingkungan.
Daftar Pustaka ː http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/
https://www.bps.go.id/