Oleh : Nadiya Fazillah
Motivator Muda Kependudukan 2016
“Beri
aku 1000 orang tua, niscaya akan aku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10
pemuda, niscaya akan aku guncangkan dunia.” Begitulah kutipan
kata dari Soekarno yang sudah membakar semangat seluruh rakyat Indonesia.
Selain menarik, kalimat tersebut juga penuh akan makna. Dimana hanya dengan 10
orang pemuda, Soekarno dapat mengguncangkan dunia. Sedangkan hanya untuk
mencabut semeru dari akarnya, Soekarno butuh 1000 orang tua. Bila dipikir
dengan nalar sungguh tidak masuk akal, untuk mengguncangkan dunia, Soekarno
hanya butuh 10 orang pemuda, mengapa harus pemuda? Pemuda dianggap selalu
melakukan kesalahan, pemuda dianggap tidak punya pengalaman. Tetapi siapa
sangka nasib sebuah bangsa kedepan berada di tangan anak muda. “Anak muda memang cenderung minim
pengalaman, karena itu pemuda tidak menawarkan masa lalu, melainkan anak muda
menawarkan masa depan!”. Begitulah kata Anies Baswedan. (sumber : http://www.imadoes.com/2015/02/kata-motivasi-anies-baswedan.html)
Setiap kepemimpinan akan terus berganti,
disinilah peran penting generasi yang akan memegang kepemimpinan berikutnya.
Merekalah yang akan mengendalikan bangsa kedepannya. Oleh karena itu, para pemuda
atau para calon pemimpin bangsa kedepan harus dibekali keahlian dalam segala
hal, mereka harus memiliki pendidikan yang tinggi, Sumber Daya Manusia (SDM)
yang baik, dan kualitas hidup yang baik. Dimana sebuah negara baru dapat
dikatakan maju bila seluruh penduduknya memiliki kualias hidup yang baik.
Oleh karena itu, para pemuda merupakan kunci
untuk memajukan bangsa kedepan, di tangan pemudalah nasib bangsa ini
kedepannya. Pemuda merupakan modal bagi negeri ini untuk menuju ke arah yang
lebih baik. Dengan memiliki pemuda yang berkualitas dan memiliki SDM yang baik,
maka negeri ini akan lebih baik kedepannya. Menyadari akan pentingnya posisi
pemuda kedepan bagi negeri ini, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) membuat program untuk memfasilitasi remaja agar memahami dan
mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja
sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana (GenRe). Program inilah yang
disebut dengan program GenRe. Program
GenRe ini memiliki sasaran yaitu remaja yang berusia 10-24 tahun dan belum
menikah, mahasiswa dan mahasiswi yang belum menikah, keluarga yang memiliki
remaja, dan masyarakat yang peduli terhadap remaja. Program ini dikembangkan
dalam rangka penyiapan dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
Diharapkan dengan adanya program ini dapat membentuk atau memperbaiki perilakupara
remaja Indonesia agar mereka dapat memiliki pengetahuan yang baik sehingga para
remaja dapat bertindak dan berperilaku sebagai remaja yang mempersiapkan perencanaan
menuju keluarga berencana.
Semua tahu, bahwa saat ini Indonesia
berada di urutan ke-empat setelah China, India, dan Amerika Serikat sebagai
negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia. Menurut beberapa sumber, pada
tahun 2016 ini Indonesia memiliki jumlah penduduk kira-kira kurang lebih
sekitar 250 juta jiwa, belum lagi jumlah penduduknya akan meningkat setiap
tahunnya. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) memproyeksikan
bahwa jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2035 yang akan datang berjumlah
sekitar 305,6 juta jiwa. Bayangkan bila negeri ini akan terus kebanjiran
populasi penduduk dan setiap penduduknya tidak memiliki kualitas yang baik,
baik itu dari segi kualitas pendidikan maupun kualitas kesehatan. Semua ini
tentu akan menimbulkan masalah besar bagi negeri ini. Oleh karena itu,
pembinaan yang dilakukan kepada para remaja sejak dini adalah sebuah langkah
yang sangat efektif dalam menghadapi masalah ini. Mempersiapkan generasi dengan
terencana juga membutuhkan kerja sama dari segala pihak, persoalan remaja dan
segala macam bentuk masalahnya kini merupakan permasalahan bersama dan harus
diselesaikan secara bersama. Memiliki generasi emas adalah mimpi yang harus
diwujudkan. Dengan bantuan kerja sama dari segala pihak, generasi emas di
Indonesia pasti akan tercipta sehingga kedepan para generasi emas yang sudah
disiapkan ini siap dalam memimpin bangsa dan dapat membawa negara Indonesia
menjadi negara yang pantas diperhitungkan di mata dunia.
Dikhususkan kepada para remaja di
Indonesia, bersiaplah menjadi bagian dalam generasi perubahan ini, persiapkan
diri mulai saat ini, wajib belajar 12 tahun mutlak harus dimiliki seluruh
rakyat Indonesia. Milikilah pengetahuan yang cukup sehingga kehidupan nantinya
akan menjadi lebih siap dan terencana. Belajarlah hidup sehat mulai saat ini,
jadilah remaja yang berahklak, say no to free sex, drugs, and HIV/AIDS. Masa
depan di tangan kita, para remaja. Kini saatnya yang muda yang berencana.
Sumber gambar: bkkbn.go.id
Seperti yang sudah dijelaskan di atas,
pada tahun 2035 mendatang jumlah penuduk di Indonesia diperkirakan mencapai
kurang lebih sekitar 305,6 juta jiwa. Disaat Indonesia mengalami kelebihan jumlah
penduduk pada tahun 2035 mendatang, hal ini ternyata diiringi dengan
meningkatnya penduduk berusia produktif, yaitu penduduk yang berusia sekitar 15
tahun sampai 65 tahun. Sedangkan penduduk yang berusia non produktif akan
menurun, penduduk yang berusia non produktif adalah penduduk yang berusia
sekitar 0-14 tahun dan 60 tahun ke atas. Kondisi seperti ini akan membawa
dampak positif bagi sebuah bangsa, seperti sebuah bonus. Oleh karena itu,
kondisi ini disebut dengan bonus demografi. Namun, bayangkan bila pada tahun
2035 mendatang di saat Indonesia mengalami kelebihan jumlah penduduk yang
berusia produktif, namun para penduduk yang berusia produktif tersebut tidak
memiliki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, sebuah kondisi dimana
pada awalnya dapat menjadi sebuah bonus pada akhirnya hanya akan menjadi sebuah
bencana saja. Oleh karena itu, memberikan bekal pendidikan yang baik kepada
para remaja atau anak muda agar mereka dapat menjadi generasi berencana
kedepannya adalah hal yang wajib dan harus dilakukan, bila tidak bayangkan
kedepan negeri ini akan dipenuhi sesak oleh orang-orang yang tidak memiliki
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, masalah besar akan timbul,
kesenjangan sosial akan terjadi di mana-mana, tingkat kriminalitas juga akan
semakin tinggi, dan kondisi lingkungan juga akan semakin tidak terkendali,
semakin banyak jumlah penduduk, maka akan semakin banyak pula jumlah Sumber
Daya Alam (SDA) yang akan terpakai sehingga akan membuat ketidak seimbangan
antar jumlah penduduk dan ketersedian sumber daya alam. Tidak hanya itu,
masalah besar lainnya juga akan timbul, salah satunya yang paling pasti akan
terjadi adalah masalah ekonomi. Kebanjiran jumlah penduduk dimana para penduduk
tersebut tidak memili kualitas yang baik dan tidak mampu bersaing dalam dunia
kerja sehingga akan melahirkan pengangguran-pengangguran baru, kemiskinan pun
akan menjadi pemandangan yang biasa nantinya.
Bonus demografi sudah di depan mata,
tinggal kita bagaimana memilih, memilih untuk mengambil kesempatan agar bisa
menjadi bangsa yang dapat diperhitungkan di mata dunia melalui bonus demografi
ini atau memilih untuk pasrah pada bencana besar yang akan datang nantinya. Nasib
bangsa kedepan benar-benar berada di tangan kita, pemuda. Menciptakan sebuah
generasi emas adalah sebuah mimpi yang harus diwujudkan. Rencanakan hidupmu
mulai dari sekarang, kini yang muda yang berencana. Salam generasi berencana!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar