Selasa, 29 Maret 2016

Rensensi Novel Malam-malam Terang


Identitas buku
Judul               : Malam-malam Terang
Penulis             : Tasniem Fauzia Rais dan Ridho Rahmadi
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Kota terbit       : Jakarta          
Cetakan           : ke-1
Halaman          : 245 halaman
ISBN               : 978-602-032-454-8

Knowledge Is Free at Our Library

OLEH : Nadiya Fazillah

Banyak membaca sama dengan banyak ilmu. Begitulah bunyi sebuah ungkapan sarat akan makna yang sering terdengar. Semua setuju bahwa buku adalah jendela dunia. Dengan membaca kita dapat berkeliling ke segala penjuru dunia, mengetahui segala seluk-beluk tempat yang ada di dunia ini, mempelajari berbagai budaya di setiap daerah di seluruh dunia, dapat membaca cara berpikir orang-orang di seluruh penjuru dunia dengan melihat dan membaca cara mereka menulis, mengetahui segala hal luar biasa yang terjadi di luar sana, dan sadar bahwa dunia bukan hanya kita saja, di luar sana terdapat sejuta perbedaan luar biasa ciptaan tuhan yang harus disyukuri. Sangat menyenangkan bisa mempelajari dan mengetahui itu semua. Dan hanya dengan membaca, kesemua itu dapat diraih.

Ilmu pengetahuan itu mahal. Ungkapan ini juga sering terdengar. Namun, tidak lagi untuk zaman yang serba canggih seperti saat ini, kita bisa berkeliling dunia kapan saja dan tentunya gratis. Bila buku adalah jendela dunia, tentu kita masih memerlukan uang untuk membelinya, di Indonesia, harga buku masih terbilang mahal bila dibandingkan dengan negara-negara lain, terutama Jepang, yang menjual buku dengan harga yang sagat murah. Maka dari itu, perpustakaan adalah jawabannya. Disanalah tempat dimana kita bisa melakukan hal-hal luar biasa yang begitu menyenangkan, melihat bagaimana karakter orang-orang di dunia, mengetahui berbagai kebudayaan di luar sana, mengetahui warna kulit oarang-orang, bagaimana cara mereka berjalan, cara mereka makan, cara mereka tidur, dan masih banyak hal luar biasa lainnya yang bisa kita dapatkan melalui buku yang kita baca. Tentunya, gratis.

Kamis, 03 Maret 2016

Yang Muda Yang Berencana

Oleh : Nadiya Fazillah
Motivator Muda Kependudukan 2016

“Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan aku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan aku guncangkan dunia.” Begitulah kutipan kata dari Soekarno yang sudah membakar semangat seluruh rakyat Indonesia. Selain menarik, kalimat tersebut juga penuh akan makna. Dimana hanya dengan 10 orang pemuda, Soekarno dapat mengguncangkan dunia. Sedangkan hanya untuk mencabut semeru dari akarnya, Soekarno butuh 1000 orang tua. Bila dipikir dengan nalar sungguh tidak masuk akal, untuk mengguncangkan dunia, Soekarno hanya butuh 10 orang pemuda, mengapa harus pemuda? Pemuda dianggap selalu melakukan kesalahan, pemuda dianggap tidak punya pengalaman. Tetapi siapa sangka nasib sebuah bangsa kedepan berada di tangan anak muda. “Anak muda memang cenderung minim pengalaman, karena itu pemuda tidak menawarkan masa lalu, melainkan anak muda menawarkan masa depan!”. Begitulah kata Anies Baswedan. (sumber : http://www.imadoes.com/2015/02/kata-motivasi-anies-baswedan.html)