Jumat, 27 Februari 2015

Wanita-wanita Hebat dari Aceh



Perputaran zaman tidak akan pernah membuat wanita menyamai laki-laki. Wanita tetaplah wanita dengan segala kemampuan dan kewajibannya. Yang harus berubah adalah wanita harus mendapat pendidikan dan perlakuan yang lebih baik, wanita harus sehat jasmani dan rohani, berahklak, dan berbudi pekerti luhur, taat beribadah, yang kesemuanya hanya akan terpenuhi dengan mempunyai ilmu pengetahuan. _Rohana Kudus

                Nabi Muhammad telah membawa wanita dari alam kehinaan ke alam yang penuh kemuliaan. Wanita harus bisa mandiri dan harus bisa mengerjakan banyak hal, wanita bukan hanya soal cantik, imut, lucu, atau menggemaskan. Wanita harus cerdas dan pintar. Entah akan berakhir di dapur atau sebagai wanita karir, wanita tetap harus berpendidikan tinggi, cerdas, dan pintar. Karena wanita cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas. Jelas nasib sebuah bangsa ada di tangan wanita.

                Indonesia juga punya wanita yang katanya putri sejati, yang katanya harum namanya, ya Ibu kartini. Mari kita lihat apakah putri sejati Indonesia hanya kartini saja, apakah putri Indonesia yang harum namanya hanya Kartini saja. Perlu diketahui Kartini bisa dikenal oleh bangsa Indonesia berkat seorang noni dari Belanda, yaitu Abendanon. Kartini dianggap dapat berpikiran maju pada masanya karena surat-suratnya. Jika Kartini hanya bisa memiliki pikiran-pikiran yang maju di masanya, dan hanya karena dipromosikan oleh seorang noni dari Belanda, mengapa Indonesia masih memilih Kartini sebagai putri sejati yang katanya harum namanya? Jelas-jelas kartini dipromosikan oleh seorang noni dari Belanda.

                Mari kita jalan-jalan ke Aceh jaman dahulu, karena Aceh lumbung pemimpin perempuan Hebat! Jika Kartini hanya bisa memiliki pikiran-pikiran yang maju di masanya, semua itu masih di dalam pikirannya saja. Tetapi wanita Aceh sudah turun ke medan perang, mengangkat senjata, sudah melakukan langkah, gerak lajunya telah berada jauh di depan kartini. Jelas tubuh mereka jauh lebih harum dan suci, karena tanpa rasa takut mengangkat senjata walau akhirnya harus syahid di medan perang.

                Berikut beberapa wanita hebat yang nama dan tubuhnya jauh lebih harum dan suci. Yang beberapa diantaranya telah syahid di tangan kafir:

1.    Ratu Nahrasiyah
Beliau adalah seorang raja perempuan yang memimpin kerajaan samudra pasai. Jika masyarakat Indonesia hanya mengenal Ibu Megawati sebagai pemimpin wanita pertama Indonesia, Aceh sudah lebih lama memiliki seorang pemimpin wanita.

2.   Sultanah Safiatuddin Syah
      wanita cerdas dan memiliki pengetahuan ini adalah ratu kerajaan Aceh Darusalam 1641-1675. Beliau sangat dihormati oleh negara asing yaitu Belanda, Portugis, Inggris, India, dan Arab.

3.    Ratu Inayat Zakiatuddin Syah
      Ratu yang satu ini adalah wanita yang tegas dan bertubuh tegap serta bersuara lantang. Beliau juga mengeluarkan mata uang sendiri.

4. Sultanah Nurul Alam Naqiatuddin Syah
      sultanah yang satu ini telah melakukan perubahan terhadap undang-undang dasar kerajaan Aceh. Aceh dibentuk menjadi tiga federasi yang disebut tiga sagi (lhe sagoe). Para pemimpin sagi disebut panglima Sagi.

5.      Ratu Kamalat ZaniatuddinSyah
      pada masa kepeminmpina ratu yang satu ini, ia mandapat kunjungan dari persatuan dagang Perancis dan Serikat dagang Inggris East Indian Company. Ia sempat pula mengeluarkan mata uang emas.

6.        Laksamana Keumalahayati
      wanita yang satu ini biasa disebut Malahayati. Seorang wanita yang sudah menggentarkan dunia dengan keberaniaannya. Dia adalah Laksamana (panglima perang) wanita pertama di dunia. Dia juga yang memimpin Armada “Inong Bale” pasukan yang seluruh isinya adalah para janda. Malahayatilah yang telah membunuh Cornelis de Houtman dan menawan Federick de Houtman serta menjebloskannya ke tahanan kerajaan Aceh. Jhon Davis, seorang berkebangsaan Inggris, nahkoda kapal Belanda yang mengunjungi kerajaan Aceh pada masa Malahayati menjadi Laksamana melaporkan, kerajaan Aceh pada masa itu mempunyai perlengkapan armada laut terdiri dari 100 buah kapal perang, dan ada yang berkapasitas 400-500 penumpang.  Kehebatan Malahayati memimpin angkatan perang ketika itu diakui oleh negara Eropa, Arab, China, dan India.

7.     Cut Nyak Dien
      wanita yang satu ini sudah cukup banyak dikenal oleh masyarakat. Cut nyak Dien dan pengikutnya melakukan perang gerilya. Ia tidak akan pernah menyerah selama ia masih hidup, dan masih berdaya, perang suci melawan kafir akan terus ia lakukan. Itu adalah sumpahnya. Cut Nyak Dien memimpin peperangan dan bersembunyi di gunung-gunung.

8.      Cut Meutia
      Cut Nyak Meutia, wanita yang berparas cantik tetapi memiliki hati keras dan tidak akan pernah ingin menyerah pada Belanda. Ia rela meminta cerai pada suaminya kerena suaminya berpihak pada Belanda. Dan kembali melanjutkan perjuangan melawan Belanda.

9.        Pocut Baren
      Sama seperti pejuang wanita lainnya, ia juga turun ke medan perang dan mengangkat senjata. Ia adalah wanita yang tahan menderita dan juga sangat disegani.

10.  Pocut Meurah Intan
      wanita satu ini adalah seorang pejabat bea cukai pelabuhan yang sangat menentang Belanda. Ia juga bercerai dengan suaminya Tuanku Abdul Majid karena suaminya menyerahkan diri pada Belanda. Ia akan tetap terus berjuang menaklukkan Belanda bersama anak-anaknya. Wanita ini adalah figur dari kesultanan Aceh yang paling anti Belanda (Historia Vitae Magistra,2011).

Dari beberapa wanita tersebut adalah wanita-wanita yang pernah memimpin kerajaan Aceh, dan yang sudah berjuang dengan gagah berani melawan keserakahan orang-orang kafir.  Aceh sudah jauh lebih lama dipimpin oleh seorang wanita, Aceh sudah jauh lebih lama menghargai para wanita, Aceh sudah jauh lebih lama memiliki kesetaraan gender. Disaat wanita-wanita di belahan bumi yang lain masih dibawah tekanan dan tidak bisa berbuat apa-apa, di Aceh sudah banyak wanita-wanita yang menjadi tokoh dan pemimpin. Tentu masih lebih banyak lagi wanita-wanita yang gagah berani tanpa rasa takut mengangkat senjata demi melawan orang-orang kafir dan mempertahankan harga diri. Jauh mereka lebih suci dan lebih harum.

                Belanda tidak pernah menaklukkan Aceh, kerajaan Aceh tidak pernah menyatakan takluk kepada Belanda, Aceh tidak pernah di Jajah! Berdasarkan traktat London 1824, Aceh daerah bebas dan berdaulat yang tidak boleh dijajah oleh Belanda atau Inggris. Aceh tidak pernah dijajah!

                Dengan begitu, hanya Kartini saja yang namanya lebih harum? Hanya kartini saja putri sejati Indoneisia? Hanya kartini saja putri yang mulia? Kenapa Indonesia begitu mengagungkan Kartini yang hanya dipromosikan oleh seorang noni belanda? ya, hanya dipromosikan oleh seorang noni belanda!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar